Motret Naga,

Hotel Terbaik Pangandaran - Ramalan penjaga kelenteng Konghucu Tao Pek Kong, Suwarno, bahwa Sunarti pemilik ponsel yang memotret naga akan mendapatkan rezeki, semakin menuju titik kebenaran. Menurutnya , setelah diberitakan, para tetangganya dan warga keturunan silih berganti mengunjungi rumahnya. Bahkan warung kecilnya di halaman rumah semakin ramai pembeli.

“Kemarin-kemarin warungku sedikit pembeli. Sekarang ramai pembeli. Mereka mau melihat foto naga sekaligus membeli makanan ringan dan minuman di warungku, " ucapnya. Ibu berusia 20 tahun ini mengaku bersyukur dengan bertambahnya rezeki ini.

Kurang lebih 1.000 orang Tionghoa mulai dari orangtua, remaja hingga anak-anak silih berganti mendatangi Kelenteng Konghucu Tao Pek Kong di Kota Tarakan, Minggu (28/1). Mereka datang mulai 04.30 dini hari hingga diperkirakan pukul 23.00.

Mereka melakukan prosesi sembahyang di depan dewa dewi dalam rangka perayaan Cap Go Meh di tahun 2010 atau 15 hari setelah perayaan Imlek. Prosesi sembahyang itu mulai dari memanjatkan doa Dewa Ching Kong, setelah itu dengan Dewa Tae Pek Tong lalu dilanjutkan dengan Dewi Kwan Im hingga terakhir berdoa untuk Dewa Bumi.

Saat bersembahyang di depan dewa-dewi, mereka pun menyalakan lilin, hingga membakar hio (dupa), serta kim (kertas sembahyang). Dipercaya semakin banyak membakar kertas, semakin banyak pula rezeki yang akan didapatkan.

Penjaga Kelenteng Konghucu Tao Pek Kong, Suwarno mengungkapkan, diperayaan Cap Go Meh ini sama seperti dengan tahun-tahun sebelumnya. Perayaan hari terakhir perayaan Sin Cia 2561 atau yang akrab disebut Imlek ini ditandai dengan sembahyang di kelenteng.

"Di perayaan Cap Go Meh ini umat berdoa dan memohon agat tahun kedepan diberikan kesehatan dan keselamatan. Biasanya ibu-ibu rumah tangan memohon aga keluarganya tetap rukun, dan anak-anaknya pandai di sekolah serta taat dan patuh kepada orangtua. Untuk para remaja yang belum memiliki jodoh, berdoa agar tahun ini mendapatkan jodoh," katanya.